DRONE PENGAWAS MILITER DARI JAUH

DRONE PENGAWAS MILITER DARI JAUH

Prodi Informatika Alma Ata – Saat ini drone berkembang menjadi lebih kecil dan lebih cepat, sama dengan kecepatan rana pada kamera. Didalamnya ada teknologi untuk terbang, kendali nirkabel, kemampuan mengambil gambar, dan kecanggihan warna. alat ini mampu terbang rendah tanpa ada gaya tarik ke bawah seperti yang terdapat pada helikopter, alat ini juga dapat terbang mengitari objek, memiliki kemampuan bermanuver serta dapat mengambil gambar lurus ke depan maupun lurus ke bawah. Pandangan yang dihasilkan drone awalnya merujuk pada pengintaian secara diam-diam yang dikonstruksi saat penggunaan drone dipakai oleh militer yakni untuk mengamati dari atas

Pengertian Dasar

Drone merupakan pesawat tanpa pilot. Pesawat ini dikendalikan secara otomatis melalui program komputer yang dirancang, atau melalui kendali jarak jauh dari pilot yang terdapat di dataran atau di kendaraan lainnya. Awalnya UAV merupakan pesawat yang dikendalikan jarak jauh, namun sistem otomatis kini mulai banyak diterapkan. Drone, yang lebih dikenal Unmanned Aerial Vehicle (UAV) awalnya dikembangkan untuk kebutuhan militer.

Menurut sejarahnya, ide pengembangan pesawat tanpa pilot sudah ada sejak 22 Agustus 1849. Waktu itu, Austria berusaha menyerang kota Venesia di Italia dengan menggunakan balon tak berawak yang penuh akan bahan peledak. Cara kerja aalat ini sederhana ini tidak sepenuhnya berhasil. Beberapa balon mengenai sasaran, tetapi ada pula yang terjebak angin dan berubah arah. Perkembangan teknologi membuat drone juga mulai banyak diterapkan untuk kebutuhan sipil, terutama di bidang bisnis, industri dan logistik. Amazon memulai persaingan industri ini melalui peluncuran layanan Amazon Prime Air. Pengangkutan barang menjadi lebih cepat, lebih praktis, minim human error, dan mampu menjangkau lokasi terpencil. Bahkan pengadaan pesawat drone menjadi salah satu program yang akan diwujudkan oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu alat untuk menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan wilayah Republik Indonesia. Hal ini disampaikan beliau saat debat presiden tahun lalu. Selanjutnya sesuai Rencana Strategis Kementerian Perindustrian 2015-2019 pada Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, salah satu tahapannya dilaksanakan melalui kegiatan Penumbuhan Industri Berbasis Kedirgantaraan. Pengembangan teknologi dan produksi alat ini sangat tepat sekali terkait rencana strategis tersebut, ditinjau dari aspek efisiensi pendanaan dan efektifitas pemanfaatannya

Di negara maju seperti Amerika Serikat atau Jepang, teknologi ini menjadi industri bagi end-user dalam waktu dekat. Pasar komersial alat ini telah siap diramaikan oleh para raksasa teknologi. Menurut Teal Group, perusahaan riset di bidang aerospace, pasar drone untuk bidang militer dan sipil di seluruh dunia diperkirakan mencapai $89 miliar untuk satu dekade berikutnya. Di bulan April 2014, Google juga menegaskan langkah mereka memasuki industri drone. Perusahaan mesin pencari terbesar di dunia ini mengakuisisi produsen drone Titan Aerospace.

saat ini di dunia industri bisnis, drone telah diterapkan dalam berbagai layanan seperti:

  • Pengawasan Infrastruktur Fisik (pabrik, pelabuhan, jaringan listrik, dsb.)
  • Pengiriman Paket Barang
  • Pemadam Kebakaran Hutan

· Eksplorasi Lokasi Tambang, Minyak/Minera

Jenis Drone

Berdasarkan jenisnya, terdapat dua jenis drone, yaitu multicopter dan fixed wing. Fixed wing memiliki bentuk seperti pesawat terbang biasa yang dilengkapi sistem sayap. Tipe fix-winged memerlukan desain aerodinamika pada sayap dan badannya sehingga perancangannya cukup rumit. Sedangkan multicopter yaitu jenis drone yang memanfaatkan putaran baling-baling untuk terbang. Multicopter dibagi lagi menjadi dua yaitu single-rotor dan multi-rotor. Tipe single-rotor berbentuk seperti helikopter menggunakan baling-baling tunggal, sedangkan multi-rotor menggunakan 3 sampai 8 baling-baling. Keuntungan dari multicopter bisa terbang vertikal hingga 300 meter, sehingga cocok untuk pemetaaninfrastruktur, lahan pertanian dan wilayah hutan. Multicopter dapatterbang selama 40 menit dengan area cover 100-400 hektare. Sedanguntuk jenis fixed wing, meski bisa meliputi area yang jauh lebih lua dan terbang hingga 1,5 jam, drone ini tidak bisa terbang secara vertikal.

Desain Drone Multi Rotor Tenaga Matahari ( DMRTM ) beranjak dari 3 prinsip penting, yaitu :

  1. Kelimpahan sinar matahari di wilayah nusantara untuk bisa terbang di angkasa
  2. Mampu terbang dengan tinggi yang diharapkan
  3. Tahan lama dalam pemakaian dan pemanfaatan Intinya drone bertenaga matahari mampu untuk terbang tanpa henti berbulan-bulan bahkan bertahuntahun, dengan memanfaatkan sumberdaya alami karunia Tuhan YME yang diberikan ke wilayah

Nusantara ini. Terkait dengan jenis drone, maka dronemulti rotor dipilih sebagai awal pengembangan drone bertenaga matahari, dengan berbagai alasan berikut :

  • Desain dan produksi lebih mudah
  • Biaya pengembangan lebih murah
  • Bahan relatif lebih mudah didapat

0 Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Open chat