Penjualan murah Tes Antigen Swab akan dilarang di Tokopedia

Penjualan murah Tes Antigen Swab akan dilarang di Tokopedia

Prodi Informatika Alma Ata –  Tidak dapat ditolak jika kasus Covid-19 di Indonesia meningkat. Beberapa alat untuk mengetahui apakah seseorang terkena Covid-19 atau tidak ada yang dapat ditemukan di beberapa tempat. Namun, ada beberapa orang yang menjual alat uji swab yang terlalu murah. Ini diikuti oleh tokopedia yang menyatakan bahwa mereka ditegaskan untuk dilarang mengeluarkan produk yang menjual alat uji engsel antigen untuk mendeteksi Covid-19 terlalu murah di platform e-commerce mereka.

“Saat ini, Tokopedia telah mengikuti laporan dengan melarang produk dan / atau toko yang dilanggar,” jelas Tokopedia Komunikasi Eksternal, Ekhel Chandra Wijaya.

Meskipun tokopedia adalah konten yang dihasilkan oleh pengguna (UGC), yang berarti bahwa setiap penjual dapat memuat produk secara mandiri, mereka akan tetap mengambil langkah-langkah koperasi untuk mempertahankan aktivitas pada platform untuk beradaptasi dengan hukum yang berlaku.

“Tokopepedia memiliki beberapa kebijakan produk yang dapat dikomersialkan dalam aturan untuk menggunakan platform tokopedia,” katanya.

Tokopedia juga memiliki laporan karakteristik penyalahgunaan. Oleh karena itu, masyarakat dapat melaporkan produk yang melanggar aturan untuk penggunaan tokopedia atau undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Sebelumnya, ada banyak penjualan alat uji engsel Covid-19 dengan harga yang sangat murah, yang IDR 40 ribu. Penjualan alat uji dapat ditemukan di tokopedia dan platform Shopee. Di Tokopepedia, telah ada penjual yang menjual alat tes ini untuk IDR 850 ribu untuk sebuah kotak, yang berisi 25 alat. Artinya, alat bernilai hanya dalam Rp. 34 ribu.

Penjual menulis jika alat uji antigen yang dijual adalah produksi Hangzhou Clongene Biotech.co Ltd Cina. Ini juga disebutkan dalam informasi, produk ini telah terdaftar dan tidak memiliki izin izin untuk Kementerian Kesehatan Indonesia, AKL 20303028055.

Meskipun ada penggunaan alat uji antigen yang mudah dan ekonomis, itu tidak dapat dilakukan kepada siapa pun. Spesialis Paru, Erlang Samoedro mengatakan bahwa tes antigen harus dilakukan oleh petugas terlatih dan menggunakan peralatan pelindung pribadi. Menurutnya, Swab Mandiri tanpa dibuat oleh petugas kesehatan dapat menimbulkan risiko penularan dari virus mahkota dengan ancaman kematian.

0 Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Open chat