DevOps adalah pendekatan modern dalam pengembangan perangkat lunak yang menggabungkan antara tim developer dan tim operasional untuk meningkatkan efisiensi kerja. Tujuannya adalah mempercepat rilis aplikasi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi kesalahan sistem. Konsep DevOps kini menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan berbasis teknologi dan startup digital.

Di era digital, perusahaan dituntut untuk merilis fitur baru secara cepat, aman, dan stabil. Inilah peran utama DevOps. Dengan DevOps, proses development, testing, deployment, dan monitoring dilakukan secara otomatis menggunakan berbagai tools seperti Docker, Jenkins, GitLab CI/CD, dan Kubernetes. Bagi Mahasiswa Informatika, memahami DevOps merupakan skill penting yang membuka banyak peluang karier.

Di lingkungan Informatika Alma Ata, konsep DevOps diperkenalkan dalam mata kuliah seperti sistem operasi, jaringan komputer, hingga manajemen proyek IT. Mahasiswa diajarkan bagaimana server bekerja, bagaimana deployment dilakukan, dan bagaimana sistem dipantau menggunakan tools modern. Komunitas Informatika Jogja pun sering mengadakan workshop DevOps untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai implementasinya di dunia industri.

Konsep DevOps terdiri dari beberapa tahapan utama: plan, code, build, test, release, deploy, operate, dan monitor. Semua tahapan ini berjalan dalam siklus yang berkelanjutan. Dengan sistem otomatisasi, developer tidak perlu melakukan proses deployment secara manual, sehingga mengurangi risiko kesalahan.

Selain itu, DevOps juga mendorong budaya kolaborasi antar anggota tim. Developer, tester, dan administrator server bekerja bersama sejak awal proyek. Hal ini membuat proses pembuatan aplikasi menjadi lebih cepat dan responsif terhadap perubahan.

Skill DevOps yang wajib dikuasai Mahasiswa Informatika antara lain: dasar Linux, Git version control, cloud computing, scripting, hingga containerization menggunakan Docker. Selain itu, pemahaman tentang keamanan sistem juga sangat diperlukan, karena DevOps berkaitan erat dengan server dan infrastruktur.

Peran DevOps sangat besar dalam dunia industri. Perusahaan seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan BCA menggunakan DevOps untuk menjaga stabilitas layanan mereka. Tanpa DevOps, aplikasi dengan jutaan pengguna bisa mengalami downtime atau gangguan sistem.

Dengan semakin berkembangnya digitalisasi, DevOps diprediksi akan menjadi salah satu skill paling dicari pada tahun 2025 ke atas. Bagi mahasiswa di Informatika Alma Ata, mempelajari DevOps sejak dini akan memberikan keunggulan kompetitif dalam dunia kerja teknologi.

Penulis: Risky

Img souce: https://t2informatik.de/en/wp-content/uploads/sites/2/2023/01/devops.png