Tantangan dan Peluang Perkembangan Teknologi Pertahanan Global Bagi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Indonesia

Tantangan dan Peluang Perkembangan Teknologi Pertahanan Global Bagi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Indonesia

Prodi Informatika Alma Ata – Pertahanan negara merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara (Andi dalam Connie, 2007:49). Pengertian ini menyiratkan pentingnya pertahanan sebagai unsur pokokupaya sebuah negara dalam mempertahankan eksistensinya. Dewasa ini, pertahanan negara telah mengalami perkembangan yang pesat, meliputi konsep maupun teknologi yang terkandung didalam makna itu sendiri. Kondisi tersebut menjadi sebuah jawaban atas tantangan yang diberikan oleh perkembangan teknologi danketerbukaan informasi yang menjadi fenomena kontemporer. Indonesia, sebagai sebuah negara yang memiliki wilayah luas, tentu saja memerlukan adaptasi terkait dengan tantangan di bidang pertahanan tersebut.

Dalam konteks global saat ini ancaman terhadap kedaulatan negara telah berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Teknologi pertahanan selalu dianggap mewakili kekinian karena senantiasa didorong oleh kemampuan penangkalan untuk dapat menjawab tuntutan dan merespon ancaman yang selalu berubah. Oleh karena itu, produk pertahanan selalu menjadi state of the art. Dalam konteks tersebut, suatu negara yang memiliki industri pertahanan yang mapan dianggap memiliki sebuah keuntungan strategis dalam tatanan global

(Kina Media Ekuitas Produk Indonesia, 2012:6). Kondisi ini membuat Indonesia memerlukan sistem dan alutsista pendukung pertahanan yang dapat menghadapi berbagai potensi ancaman yang akan muncul.

Kemajuan Teknologi dan Industri Pertahanan Global

Seiring dengan berakhirnya Perang Dingin, beberapa pihak berasumsi bahwa perlombaan senjata akan berhenti dan teknologi serta industri pertahanan tidak akan berkembang sepesat seperti masa Perang Dingin. Hal ini mengacu pada tesis Francis Fukuyama yang menyatakan bahwa dengan berakhirnya Perang Dingin dunia akan menjadi lebih damai dan persenjataan tidak lagi akan menjadi hirauan utama negara-negara. Namun, hal tersebut pada kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Sekalipun dunia sudah tidak berada dalam rivalitas antara dua negara adidaya, perkembangan dari teknologi dan industri pertahanan tetap menempati posisi penting dalam kebijakan pertahanan sebuah negara, khususnya bagi Amerika Serikat (AS) sebagai satu -atunya negara adidaya saat ini.

Kemajuan teknologi dan industri pertahanan semakin berkembang pasca Perang Dingin terkait dengan semakin kompetitifnya pasar yang membuat industri-industri pertahanan berusaha untuk mendapatkan konsumenbagi produk mereka. Kondisi ini tidak dapat dilepaskan dari dua hal. Pertama, liberalisasi yang dilakukan terhadap industri pertahanan, khususnya di negara-negara Barat. Kedua, munculnya perubahan besar dalam ruang lingkup peperangan yang membawa pengaplikasian dari penemuan teknologi yang dikombinasikan dengan perubahan secara mendasar dalam doktrin, operasional dan konsep organisasi militer, yang secara mendasar terkait dengan karakter dan cara melakukan operasi militer. Perubahan ini secara umum dikenal dengan Revolution in Military Affairs (RMA) (Szafranski dalam Sloan, 2003:3). Oleh karena itu, negara-negara besar berupaya untuk mengembangkan persenjataan sebagai produk industri pertahanan mereka dengan mengedepankan aplikasi teknologi canggih

Dua kondisi diatas membuat munculnya berbagai persenjataan canggih yang diproduksi dan digunakan oleh berbagai negara, khususnya negara-negara maju. Berbagai teknologi canggih diaplikasikan untuk memenuhi tuntutan konsumen yang menginginkan persenjataan yang dapat mengatasi munculnya ancaman-ancaman baru terhadap negara mereka. Saat ini, teknologi persenjataan dengan kemampuan siluman (stealth) dan persenjataan tanpa awak seperti Unmaned Aerial Vehicle (UAV) menjadi produk-produk andalan industri pertahanannegara-negara maju. Keamanan nasional yang terkait erat dengan kemampuan teknologi dan industri pertahanan menjadi subjek dari kontrol politik

Perkembangan Teknologi Militer Global

Perkembangan teknologi dan industri militer global sebagai respon untuk mengatasi berbagai ancaman baru yang muncul membawa konsekuensi terhadap transformasi dalam jalannya peperangan. Perang telah melibatkan berbagai keunggulan persenjataan yang dimiliki oleh suatu negara, yang didukung oleh akuisisi maupun kepemilikan teknologi serta industri pertahanan. Kondisi ini akan sangat menentukan keunggulan salah satu pihak dalam peperangan tersebut. Transformasi perang tidak dapat dilepaskan dari perubahan tipe dan jumlah aktor yang terlibat, instrumen yang digunakan, medan peperangan, bagaimana perang tersebut berlangsung, serta tujuan atau kemenangan yang dicapai dalam peperangan.

Perang yang didukung oleh kecanggihan persenjataan yang dimiliki tidak menjadikan pengusaan wilayah musuh sebagai sebuah tujuan atau kemenangan.Peranglebih berfokuskepada dampak psikologis terhadap pihak lawan, baik pemerintah maupun rakyatnya. Oleh karena itu, mobilisasi pasukan secara besar-besaran tidak lagi menjadi strategi utama.

0 Comments

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Open chat